Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi NasDem, Asep Wahyuwijaya, menyampaikan program diskon tarif listrik perlu diberlakukan kembali oleh PT PLN (Persero), terutama untuk masyarakat menengah ke bawah.
Pasalnya, saat ini banyak masyarakat yang terdampak oleh fluktuasi ekonomi nasional, dan diskon tarif listrik yang pernah diberlakukan telah terbukti memberikan manfaat yang besar bagi rakyat, khususnya masyarakat kecil.
“Ke depan, diskon seperti ini perlu dihadirkan lagi, asalkan tidak mengganggu kondisi keuangan PLN secara fundamental,” kata Asep, dalam keterangan persnya, Senin, 21 April 2025.
Menurutnya, pelayanan yang ramah rakyat harus menjadi prioritas, karena PLN sebagai perusahaan BUMN yang memegang mandat pelayanan publik tidak boleh hanya berorientasi pada profit semata.
Ia juga menyarankan agar pemberian diskon dilakukan pada saat konsumsi listrik sedang tinggi, misalnya selama bulan Ramadan hingga usai Idul Fitri.
“Momen itu merupakan puncak aktivitas sosial dan keagamaan masyarakat. Diskon tarif saat itu akan jauh lebih bermakna dan tepat guna,” tuturnya.
Selain itu, kata Asep, transparansi dalam pengelolaan dana subsidi dan kompensasi oleh PLN juga sangat penting. Ia mencatat bahwa pada 2024, PLN menerima subsidi sekitar Rp70 triliun dan pada 2025 diproyeksikan hampir Rp90 triliun.
“Transparansi bukan hanya soal diskon. Ini soal dana rakyat. Validitas data penerima subsidi dalam DTKS, serta efektivitas penyaluran subsidi tersebut harus dipastikan. Jika tidak tepat sasaran, bukan hanya inefisiensi, tapi bisa mengarah pada penyimpangan,” tegasnya.
Oleh karena itu, transparansi di tubuh PLN dan seluruh BUMN harus dilakukan secara menyeluruh dan komprehensif, untuk menjaga kepercayaan publik dan memastikan anggaran tersebut digunakan untuk kepentingan rakyat.