Manama – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera menghadiri sesi penyampaian pandangan di Committee on the Human Rights of Parliamentarians. Ini adalah sidang-sidang kecil di sela Inter Parliementary Union (IPU) ke 146 di Manama, Bahrain.
Dalam paparannya, Mardani menyampaikan bahwa perlu ada sebuah aksi bersama menyikapi ancaman terhadap anggota parlemen.
“Kita as a member of parlemen menyadari bahwa ancaman kepada anggota parlemen sama dengan ancaman pada demokrasi karena anggota parlemen itu adalah produk dari proses demokrasi,” kata Mardani di Exhibition Warld Bahrain, Rabu (13/3/23)
Dipaparkan Mardani, berbagai kasus kriminalisasi terhadap anggota Parlemen, mulai dari ancaman pembunuhan, hingga teror harus menjadi perhatian IPU. Pun, anggota parlemen Indonesia juga mengalami hal yang sama.
“karena itu kalau ada anggota parlemen yang terancam seperti kasus tadi, kita harus call on action, harus menyatu harus ambil aksi,” papar Anggota Komisi II Fraksi PKS ini.
Lebih lanjut, dalam forum itu, Mardani juga menyelipkan pesan terkait kondisi di negara tetangga Indonesia, Myanmar. Ini juga akan menjadi salah satu misi Indonesia sebagai presidensi forum parlemen ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) 2023.
“Spesial untuk Myanmar kita dukung five point konsensus agar segera diterapkan. Selama presidensi kita di ASEAN sama di AIPA kita akan mencoba lebih efektif lagi untuk menyegerakan kondisi Myanmar menjadi lebih stabil lagi,” pungkas legislator dapil Jakarta ini.
Selain Mardani, di sidang IPU kali ini delegasi DPR RI dipimpin Ketua BKSAP Fadli Zon, Wakil Ketua Hafisz Tohir serta anggota BKSAP Ratih Megasari Singkaru, Puteri Komarudin, Krisdayanti dan Adriana Dondokambey.
