Close Menu
WikiParlemen
  • Home
  • MPR
  • DPR
  • DPD
  • Daerah
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Polhukam
Populer

Komisi X DPR: RUU Sisdiknas Harus Lindungi Kelompok Rentan

22 Juli 2025

Komisi II DPR Sepakat HUT ke-80 RI Digelar di Jakarta

21 Juli 2025

Abdul Fikri Soroti Fenomena Joki di Kalangan Akademik

21 Juli 2025
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • Komisi X DPR: RUU Sisdiknas Harus Lindungi Kelompok Rentan
  • Komisi II DPR Sepakat HUT ke-80 RI Digelar di Jakarta
  • Abdul Fikri Soroti Fenomena Joki di Kalangan Akademik
  • Cucun: Pertemuan Prabowo-Jokowi di Solo Dorong Kondusifitas Bangsa
  • Ketua BKSAP DPR Sampaikan Progres Implementasi 21 Resolusi AIPA
  • Arzeti Tekankan Pentingnya Ciptakan Ekosistem Ketenagakerjaan yang Harmonis
  • Komisi III Bakal Undang YLBHI dan Organisai Advokat Terkait RUU KUHAP
  • Oleh Soleh Usulkan Pembentukan Tim Khusus Selesaikan Masalah KKP Papua
Rabu, Juli 23
WikiParlemenWikiParlemen
  • Home
  • MPR
  • DPR
  • DPD
  • Daerah
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Polhukam
Login
WikiParlemen
Beranda » Tolak Proporsional Tertutup, Wakil Ketua MPR: Rakyat yang Harus Menentukan Wakilnya

Tolak Proporsional Tertutup, Wakil Ketua MPR: Rakyat yang Harus Menentukan Wakilnya

redaksiBy redaksi31 Desember 2022Updated:5 Januari 2023 MPR Tidak ada komentar3 Mins Read
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan menolak pernyataan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia yang mengangkat wacana sistem proporsional tertutup pada Pemilu mendatang. Pasalnya, sistem proporsional tertutup tidak berkesesuaian dengan semangat dan nilai-nilai demokrasi di Indonesia.

Menurut Syarief Hasan, sistem proporsional terbuka sesuai dengan semangat demokrasi dan reformasi. “Salah satu semangat dari demokrasi dan reformasi adalah keterbukaan di dalam menentukan anggota legislatif yang akan menjadi wakil rakyat. Itulah mengapa sistem proporsional terbuka cocok dan paling tepat di Indonesia.”, Ungkap Syarief Hasan.

Syarief Hasan melanjutkan, sistem proporsional terbuka membuat rakyat bisa memilih langsung wakilnya. “Rakyat bisa menentukan langsung sosok yang akan membawa aspirasinya di DPRD Kab/Kota/Provinsi hingga DPR RI melalui sistem proporsional terbuka. Rakyat diberikan keleluasaan untuk memilih calon pada nomor urut berapapun dan partai apapun, dengan memperhatikan kapasitas dan ketokohan calonnya.”, Ungkapnya.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini melanjutkan, sistem proporsional tertutup akan membawa dampak buruk bagi iklim demokrasi di Indonesia. “Sistem proporsional tertutup hanya akan merusak iklim demokrasi yang tengah dibangun di Indonesia. Partai politik akan sangat berkuasa dan tidak terbuka dalam penentuan calon yang terpilih nantinya.”, Ungkap Syarief Hasan.

Ia menyebut, sistem proporsional tertutup juga akan memunculkan praktik oligarki. “Proporsional tertutup hanya akan menguatkan oligarki kekuasaan. Sebab, penentu siapa yang akan terpilih menjadi legislator diserahkan kepada partai politik. Bukan tidak percaya, akan tetapi akan bermunculan orang yang bukan pilihan masyarakat di parlemen nantinya jika sistem proporsional tertutup yang diterapkan.”, Ungkap Syarief Hasan.

Syarief Hasan juga mendesak Ketua KPU RI untuk meminta maaf dan tidak ikut-ikutan berpolitik praktis. “KPU adalah lembaga yang ditunjuk untuk menjadi penyelenggara Pemilu, maka KPU harus fokus pada proses penyelenggaraan Pemilu. Jangan jadikan KPU sebagai alat politik praktis dengan menghadirkan narasi yang mengganggu demokrasi dan cenderung ingin menumbuhkan oligarki di parlemen. Itu bukan tugas KPU RI.”, Ungkap Syarief Hasan.

Senior Partai Demokrat ini juga berharap masyarakat semakin tercerahkan menjelang Pemilu 2024. “Kami berharap, masyarakat dapat memilih wakil rakyat berdasarkan kapasitas dan ketokohannya, bukan hanya karena partai politik dan nomor urutnya. Pilihlah yang dianggap paling mumpuni menjadi wakil rakyat, bukan menyerahkan kepada partai politik untuk menentukan semuanya.”, Ungkap Syarief Hasan.

Ia juga mengingatkan kepada seluruh rakyat tentang filosofi demokrasi. “Demokrasi itu berarti kekuasaan berasal dari rakyat, dilakukan oleh rakyat, dan diperuntukkan untuk rakyat. Rakyat harus diberikan ruang seluas-luasnya untuk menentukan sosok yang ia pilih di parlemen sebagai pengejewantahan nilai demokrasi.”, Ungkap Syarief Hasan.

“Kami dari Fraksi Partai Demokrasi menyampaikan dengan tegas bahwa kami menolak wacana sistem proporsional tertutup. Kami akan terus bersama rakyat.”, Tutup Syarief Hasan.

Tolak Proporsional Tertutup
redaksi

Keep Reading

HUT MPR, Bamsoet Gelar Lomba Karya Foto Jurnalistik dan Stand Up Comedy

Peran Perempuan Untuk Aktif Bela Negara Harus Terus Ditingkatkan

HNW Ingatkan Optimalisasi Lobi Agar Indonesia Dapat Kuota Tambahan Haji

HNW: Hanya Satu Partai di DPR yang Mendukung Pemilu Proporsional Tertutup

Wakil Ketua MPR: Ketua KPU Wajib Ingatkan Peserta Pemilu Kemungkinan Hasil Judicial Review UU Pemilu di MK

Bangun Semangat Bersama Untuk Wujudkan Kemandirian Bangsa

Berita Terkini

Komisi X DPR: RUU Sisdiknas Harus Lindungi Kelompok Rentan

22 Juli 2025

Komisi II DPR Sepakat HUT ke-80 RI Digelar di Jakarta

21 Juli 2025

Abdul Fikri Soroti Fenomena Joki di Kalangan Akademik

21 Juli 2025

Cucun: Pertemuan Prabowo-Jokowi di Solo Dorong Kondusifitas Bangsa

21 Juli 2025
Kebijakan JP Moso
© WikiParlemen 2024. Web Design by Aconymous
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?