Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyatakan pihaknya akan menggelar rapat dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) untuk membahas beberapa hal terkait dengan pendidikan. Termasuk, isu TNI yang ingin masuk ke ranah kampus.
“Tentu saja pada hari Rabu (23 April 2024) kami akan melakukan raker dengan Mendikti Saintek,” kata Hetifah saat ditemui di Jakarta, Senin, 21 April 2025.
Hetifah mengatakan pemanggilan itu lantaran Mendikti Siantek merupakan mitra kerja Komisi X dan yang terlibat langsung dalam kerja sama dengan TNI. Kendati demikian, Hetifah tidak mau memerinci poin-poin yang akan dibahas dalam rapat kerja tersebut.
Hetifah menegaskan bahwa rapat kerja pada hari Rabu nanti tidak khusus membahas soal fenomena kerja sama TNI dengan kampus-kampus.
“Tidak khusus karena ada beberapa isu-isu. Biasanya kami akan membahas berbagai hal yang mungkin kami anggap penting untuk mendapatkan penjelasan ataupun tadi menjadi pertanyaan publik,” kata dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan pihaknya tidak pernah berniat memasukkan unsur-unsur militer ataupun kegiatan prajurit di kampus.
Brigjen TNI Wahyu menilai kehadiran TNI AD di beberapa kampus selama ini hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang nilai-nilai kebangsaan.
“Tidak pernah ada kegiatan prajurit TNI di dalam kampus-kampus di Indonesia yang dinarasikan sebagai upaya militerisasi,” kata Brigjen TNI Wahyu.
Dia menegaskan kehadiran TNI berdasarkan prinsip kerja sama yang sah dan atas undangan atau koordinasi dengan pihak kampus. Pernyataan itu disampaikan Brigjen TNI Wahyu merespons isu yang mengatakan TNI mulai memasukkan aktivitas militer ke kampus-kampus yang dikaitkan dengan upaya militerisasi.
Menurut dia, TNI AD dan beberapa kampus telah saling berkolaborasi dalam beberapa kegiatan positif, salah satunya pemberian edukasi kepada mahasiswa. Kolaborasi yang intens tersebut, kata Brigjen TNI Wahyu, melahirkan hubungan baik antara pejabat-pejabat TNI AD dan pihak kampus.
Dia menilai TNI AD juga mempunyai tanggung jawab untuk menjaga stabilitas nasional, salah satu upayanya adalah membangun hubungan baik dengan elemen-elemen bangsa, seperti akademisi dan masyarakat secara umum.
Oleh karena itu, Brigjen TNI Wahyu berharap masyarakat bisa lebih jernih melihat tujuan TNI AD sehingga tidak mudah terpengaruh dengan narasi negatif yang tengah berkembang.
“Kami mengajak seluruh pihak untuk tidak mudah terprovokasi oleh narasi yang tidak berdasar. TNI AD akan terus menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi serta menghormati independensi dan kebebasan akademik kampus,” tegas Brigjen TNI Wahyu.