Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae mengaku prihatin karena belum tercapainya Standar Pelayanan Minimum (SPM) di sejumlah ruas jalan tol.
Demikian disampaikan Ridwan Bae saat kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI yang meninjau sejumlah ruas tol strategis, termasuk Tol Harbour Road II, Tol Sedyatmo, Tol Kunciran, dan Tol Serpong, Kamis, 26 Juni 2025.
Dalam kunjungan itu, Ridwan Bae menegaskan bahwa DPR telah membentuk Panitia Kerja (Panja) Jalan Tol SPM untuk mendalami persoalan-persoalan yang menyebabkan belum optimalnya pelayanan jalan tol. Termasuk, isu krusial kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL) yang selama ini menjadi salah satu penyebab utama kerusakan infrastruktur.
“Kita kan dalam waktu dekat ini, bahkan sekarang sudah membentuk panja untuk persoalan tol SPM ini. Yang jadi persoalan, salah satu penyebab utama kendala SPM ini adalah persoalan ODOL. Tapi ODOL ini sudah puluhan tahun diwacanakan untuk dizerokan, sampai sekarang belum terselesaikan,” kata Ridwan kepada wartawan; Jakarta, Jumat, 27 Juni 2025.
Ridwan mengatakan Komisi V DPR RI berupaya memahami secara lebih komprehensif penyebab utama belum dituntaskannya masalah ODOL. Salah satunya dengan menggali masukan dari berbagai pemangku kepentingan.
“Kita coba mengamati lebih jauh lagi apa-apa yang terjadi. Kita mendengarkan semuanya dari stakeholder, apa sebenarnya penyebab utama sehingga belum terciptanya kondisi zero ODOL ini. Maka dalam waktu dekat ini kita akan bahas secara bersama-sama di Komisi V DPR,” ujarnya.
Menurut Ridwan, permasalahan ODOL memiliki dimensi yang sangat kompleks karena melibatkan banyak kementerian dan lembaga, mulai dari Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan, hingga Kementerian PUPR.
“Persoalannya banyak dimensinya. Di situ ada kementerian perindustrian yang melahirkan industri mobil, ada kementerian lain yang terkait. Jadi banyak banget kaitannya. Ada perhubungan, kemudian ada PU. Sehingga insya Allah dalam pembahasan Panja Tol ini, kita akan sempurnakan semua,” kata Ridwan.