Site icon WikiParlemen

Syaiful Huda Harap Hasil Evakuasi Juliana Marins Menyudahi Tudingan Basarnas Lambat

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda menghormati hasil autopsi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins (27), yang tewas terjatuh di Gunung Rinjani.  Hasil autopsi bahkan diharap menyudahi kontroversi yang menuding Basarnas lambat dalam mengevakuasi.

“Hasil autopsi Juliana Marins kita hargai, kita jadikan rujukan ilmiah terkait hasil autopsi. Saya kira termasuk menjawab berbagai spekulasi informasi yang berkembang di tengah publik, baik publik Indonesia maupun publik luar negeri,” kata Huda saat dihubungi, Jakarta, Sabtu, 28 Juni 2025.

Huda mengatakan kondisi Juliana Marins memang terlihat cukup parah setelah terjatuh dari Gunung Rinjani. Dia pun berharap hasil autopsi yang diungkapkan ke publik bisa mengakhiri tudingan Basarnas lambat mengevakuasi Juliana Marins.

“Jadi bahwa Juliana memang kelihatannya dalam posisi cukup parah luka dari kecelakaan terperosok yang akhirnya hasil autopsi teridentifikasi bisa bertahan hanya 20 menit. Ini saya kira bisa clear-kan berbagai spekulasi informasi yang berkembang, dan saya berharap ini menjadi rujukan objektif untuk sudahi berbagai kontroversi mengenai isu kelambanan atau kurang profesional Basarnas,” ucap dia.

Meski begitu, Legislator dari Fraksi PKB itu juga terus mendorong semua pihak berbenah buntut insiden ini. Termasuk, pihak Basarnas.

“Tentu kita harus terus berbenah penyelenggaraan tugas dan fungsi semua pihak harus berbenah, termasuk di dalamnya para pemandu pendaki yang biasanya 1 pemandu pendaki mengawal 15 orang, mungkin nanti hampir pasti tidak bisa terkontrol dengan baik. Saat yang sama kita akan terus dorong termasuk di dalamnya Basarnas untuk lakukan evaluasi dari berbagai kejadian termasuk peristiwa ini,” ujar dia.

Exit mobile version