Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi PKS Ahmad Heryawan (Aher), meminta agar penelusuran kasus teror bom terhadap Saudia Airlines yang membawa jemaah haji Indonesia dari Jeddah menuju ke Jakarta dan Surabaya, harus diusut secara tuntas.
“Dalam konteks ini, saya memandang ancaman seperti ini terlepas dari apakah itu benar atau hanya hoaks, merupakan bentuk gangguan serius terhadap keamanan nasional, stabilitas transportasi internasional, serta menciptakan ketakutan di tengah masyarakat,” kata Aher, dalam keterangan persnya, Rabu, 25 Juni 2025.
“Penanganan dan penelusuran kasus ini harus dilakukan secara tuntas, cepat, dan transparan,” imbuhnya.
Meski pihaknya juga mengapresiasi gerak cepat TNI dan Polri dalam merespons ancaman tersebut. Namun, publik menantikan hasil investigasi, karena hal itu menyangkut reputasi negara, keselamatan penumpang, serta kredibilitas sistem keamanan transportasi Indonesia.
“Ke depan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mitigasi. Pertama, perkuat sistem intelijen transportasi dan penerbangan, dengan integrasi data dan pengawasan siber untuk mengantisipasi potensi ancaman sejak dini,” ungkapnya.
Selain itu, Aher juga meminta agar koordinasi antar lembaga dapat lebih ditingkatkan, baik sipil maupun militer, serta kerja sama internasional untuk melacak pelaku lintas negara jika diperlukan.
Jika terbukti ancaman tersebut palsu, maka penegakan hukum harus tegas agar tidak diikuti oleh pihak lain.
“Juga kalau ternyata ini hoaks maka edukasi publik, termasuk melalui kampanye bahwa ancaman palsu di sektor penerbangan adalah kejahatan serius, bukan bentuk keisengan biasa,” jelasnya.